seni dan kebudayaan indonesia sangat beragam yang akan menjaga dan melestarikan adalah generasi muda
Minggu, 22 Maret 2015
CONTOH SOAL LOMBA GURU BERPRESTASI
Paket 1
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan lengkap !
1. Sebutkan 5 landasan dikembangkannya Kurikulun Tingkat Satuan Pendidikan !
2. Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 18 tahun 2007 tentang Sertifikasi Guru dalam Jabatan, portofolio terdiri dari 10 komponen. Sebutkan 5 komponen portofolio yang saudara ingat !
3. Guru yang inovatif diharapkan mampu mengadakan penelitian tindakan kelas (PTK).
a. Apa pengertian dari PTK ?
b. Sebutkan 5 karakteristik PTK !
4. Untuk menjamin mutu pendidikan nasional, ditetapkan standar nasional pendidikan. Sebutkan lingkup standar nasional pendidikan !
5. Pembaharuan system pendidikan nasional dilakukan untuk memperbaharui visi, misi dan strategi pembangunan pendidikan nasional. Jelaskan visi pendidikan nasional menurut UU nomor 20 tahun 2003 !
6. Salah satu strategi pendidikan nasional adalah peningkatan profesionalisme pendidik dan tenaga ke pendidikan. Sebutkan dan jelaskan kompetensi yang harus dimiliki seorang guru dalam rangka me ningkatkan profesionalisme guru !
7. Menurut Ausubel, ada 4 strategi agar belajar menjadi bermakna, yaitu advance organizer, progressive differentiation, integrative reconciliation and consolidation. Jelaskan pengertian tersebut !
8. Kode etik guru merupakan pegangan professional para guru. Sebutkan 3 butir kode etik guru yang kamu ingat !
9. Profesionalisme merupakan sikap mental yang senantiasa mendorong dirinya untuk mewujudkan diri sebagai guru professional. Sebutkan 5 prinsip professional menurut UU nomor 14 tahun 2005 yang saudara ingat !
10. Pada kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) di kelas 1,2 dan 3 menerapkan pembelajaran tematik. Sebutkan 5 ciri pembelajaran tematik ! Kunci Jawaban :
No Jawaban
1. Landasan dalam pengembangan KTSP :
a. Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas
b. PP nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
c. Permendiknas nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi
d. Permendiknas nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Kelulusan
e. Permendiknas nomor 24 tahun 2006 tentang pelaksanaan Permen 23 tahun 2006
2. Komponen portofolio sertifikasi guru dalam jabatan
a. Kualifikasi akademik
b. Pendidikan dan pelatihan
c. Pengalaman mengajar
d. Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran
e. Penilaian dari atasan dan pengawas
f. Prestasi akademik
g. Karya pengembangan profesi
h. Keikutsertaan dalam forum ilmiah
i. Pengalaman organisasi
j. Penghargaan yang relevan
3. a. PTK adalah penelitian oleh guru untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam melaksanakan tugas pokoknya yaitu melaksanakan KBM
b.Karakteristik PTK : 1). obyek penelitian dari dunia peneliti sendiri 2). memecahkan masalah guna meningkatkan kualitas 3). menggunakan data yang beragam 4). langkah-langkahnya merupakan siklus 5). mengutamakan kerja kelompok 4. Lingkup Standar Nasional Pendidikan a. Standar Isi b. Standar Proses c. Standar Kompetensi Kelulusan d. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan e. Standar Sarana dan Prasarana f. Standar Pengelolaan g. Standar Pembiayaan h. Standar Penilaian Pendidikan 5. Visi pendidikan nasional adalah terwujudnya system pendidikan sebagai pranata sosi al yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga Negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menja wab tantangan jaman yang selalu berubah 6. a.Kompetensi Pedagogik Kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik b.Kompetensi Kepribadian Berkepribadian mantap, stabil, dewasa, arif, wibawa, akhlak mulia, teladan c.Kompetensi Profesional Menguasai materi secara luas dan mendalam d.Kompetensi Sosial Berkomunikasi secara efektif dengan peserta didik, pendidik, orang tua, masyarakat
Contoh Soal Lomba Guru Berprestasi – Ismail Wiroprojo 3
7. Belajar bermakna dari Ausubel a. Konsep/ide diberikan kepada siswa jauh sebelum materi sesungguhnya diberikan b. Pengembangan konsep dimulai dari yang umum sampai ke yang khusus c. Memajukan persamaan dan perbedaan antara materi baru dengan materi yang telah diajarkan sebelumnya d. Memberikan pemantapan atas materi pelajaran yang telah diberikan untuk memu dahkan siswa memahami materi berikutnya 8. Kode Etik Guru : (3 jawaban) a. Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia Indonesia seu- tuhnya yang berjiwa Pancasila b. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran professional c. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan melakukan bimbingan dan pembinaan d. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya menunjang berhasilnya PBM e. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua dan masyarakat f. Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu dan martabat g. Guru memelihara hubungan profesi , semangat kekeluargaan dan kesetiakawanan sosial h. Guru meningkatkan mutu organisasi PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdian i. Guru melaksanakan segala kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan 9. Prinsip Profesional (5 jawaban) a. Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, idealism b. Komitmen meningkatkan mutu c. Kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan yang sesuai d. Kompetensi yang diperlukan e. Tanggungjawab dalam melaksanakan tugas f. Penghasilan yang sesuai g. Kesempatan mengembangkan profesi h. Jaminana perlindungan hokum i. Memiliki organisasi profesi 10. Ciri pembelajaran tematik (5 jawaban) a. Berpusat pada siswa b. Memberikan pengalaman langsung pada siswa c. Pemisahan antara mata pelajaran tidak begitu jelas d. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dalam PBM e. Bersifat fleksibel f. Hasil pembelajaran berkembang sesuai minat dan kebutuhan siswa
Contoh Soal Lomba Guru Berprestasi – Ismail Wiroprojo 4
Paket 2
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan lengkap !
1. a. Jelaskan pengertian kurikulum menurut UU nomor 20 tahun 2003 !
b. Jelaskan pengertian KBK !
2. a. Jelaskan perbedaan antara Visi, Misi dan Tujuan sekolah !
b. Jelaskan cara-cara merumuskan visi sekolah !
3. a. Jelaskan yang dimaksud dengan MBE !
b. Sebutkan 3 cakupan MBE !
4. Salah satu upaya pemerintah dalam mmeningkatkan mutu pendidikan adalah melalui MBS. Sebutkan prinsip-prinsip pelaksanaan MBS !
5. a. Apakah kompetensi itu ?
b. Sebutkan 4 kompetensi guru sebagai agen pembelajaran menurut PP nomor 19 tahun 2005 !
6. a. Jelaskan yang dimaksud dengan kecakapan hidup (life skill) !
b. Sebutkan jenis-jenis kecakapan hidup !
7. Dengan memasuki abad ke-21 pendidikan harus mampu mengarahkan siswa agar dapat hidup dalam situasi yang baru yang muncul dalam diri dan lingkungannya. Kemampuan tersebut dilakukan sebagai pilar pendidikan. Sebutkan 4 pilar pendidikan menurut UNESCO !
8. a. Jelaskan yang dimaksud dengan CTL !
b. Sebutkan strategi pembelajaran yang menggunakan pendekatan CTL !
9. Sebutkan kompetensi lulusan sekolah dasar !
10. Sebutkan prinsip-prinsip profesionalitas guru menurut UU nomor 14 tahun 2005 !
Kunci Jawaban :
1. a. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk men capai tujuan pendidikan tertentu (pasal 1 UU nomor 20 tahun 2003)
b. Kurikulum Berbasis Kompetensi
adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai siswa, KBM, penilaian dan pemberdayaan sumber daya pendidik dalam pengembangan kurikulum sekolah
2. a.Visi adalah pandangan jauh ke depan/ gambaran masa depan sekolah/ wawasan yang menjadi sumber arahan bagi sekolah. Misi adalah tindakan untuk merealisasikan visi tersebut.
Tujuan sekolah adalah penjabaran misi, sesuatu yang akan dicapai dan kapan akan dicapai/ penjabaran operasional jangka pendek
b. Cara merumuskan visi sekolah
1). Pelajari visi pendidikan nasional, dinas pendidikan propinsi, dinas pendidikan kabupaten
2). Berdasarkan visi tersebut dirumuskan visi sekolah
3. a. MBE (Managing Basic Education) merupakan program kerjasama pemerintah dengan berbagai pihak (Unesco, Unicef, IAP, AusAID, USAID, dll yang bertujuan memberdayakan pemerintah daerah agar lebih peduli dengan pendidikan
b. Cakupan program MBE adalah : 1. MBS, 2. PAKEM, 3. PSM
4. Prinsip-prinsip pelaksanaan MBS
a. Fokus pada mutu
Contoh Soal Lomba Guru Berprestasi – Ismail Wiroprojo 5
b. Perencanaan dari bawah dalam pengambilan keputusan
c. Manajemen transparansi
d. Pemberdayaan masyarakat
e. Peningkatan mutu yang berkelanjutan
ATAU
a. keterbukaan f. demokratis
b. kebersamaan g. kemandirian sekolah
c. keberlanjutan h. orientasi pada mutu
d. menyeluruh i. peran serta masyarakat
e. akuntabilitas j. pendidikan untuk semua
5.a. Kompetensi adalah pengetahuan, ketrampilan, sikap/nilai-nilai dasar yang direfleksikan/ diwujudkan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak
b. Kompetensi guru sebagai agen pembelajaran
Kompetensi pedagogik, professional, kepribadian dan kompetensi sosial
6.a. Life skill adalah kecakapan yang dimiliki seseorang untuk berani menghadapi problema hidup dan
kehidupan dengan wajar tanpa tertekan, proaktif dan kreatif menemukan solusi sehingga mampu
mengatasinya
b. Kecakapan hidup meliputi kecakapan hidup generic dan spesifik
1). Kecakapan hidup generic meliputi kecakapan personal dan sosial
2). Kecakapan hidup spesifik meliputi kecakapan akademik dan vokasional
7. Empat pilar pendidikan (Unesco)
a. Learning to know (belajar untuk mengetahui, memahami)
Belajar, bagaimana cara belajar sehingga dapat memberkali ilmu pengetahuan kepada siswa sebanyak- banyaknya
b. Learning to do (belajar melakukan)
Belajar melalui kegiatan tangan, berkomunikasi8, merumuskan, menganalisis, memecahkan masalah dan lain-lain
c. Learning to life together (belajar hidup dalam kebersamaan)
Belajar untuk menyadari bahwa hidup perlu bekerjasama saling menghargai, menerima perbedaan saling pengertian dll
d. Learning to be (belajar menjadi)
Pendidikan harus mampu memberikan kontribusi dalam pengembangan diri seutuhnya pada setiap jiwa raga, kecerdasan, sensitivitas, apresiasi estetis dan spiritualitas
8. a. CTL (Contekstual Teaching an Learning)
Konsep pembelajaran yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapan dalam kehidupan sehari-hari
b. Strategi CTL
1). Pembelajaran otentik
2). Pembelajaran inkuiri
3). Berbasis masalah (problem solving)
4). pembelajaran layanan
5) berbasis kerja
9. Kompetensi lulusan SD
a. Mengenali dan berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang diyakini
b.Mengenali dan menjalankan hak dan kewajiban diri, beretos kerja dan peduli terhadap lingkungan
c. Berpikir logis, kritis dan kreatif serta berkomunikasi melalui berbagai media
d. Menyenangi keindahan
e. Membiasakan diri hidup bersih, bugar dan sehat
f. Memiliki rasa bangga dan cinta terhadap bangsa dan tanah air
Contoh Soal Lomba Guru Berprestasi – Ismail Wiroprojo 6
10. Prinsip-prinsip profesionalitas guru menurut UU nomor 14 tahun 2005
a. Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa dan idealism
b. Memiliki komitmen meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketaqwaan dan akhlak mulia
c. Memiliki kualitas akademik dan latar belakang pendidikan sesuai bidang tugasnya
d. Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugasnya
e. Memiliki tanggungjawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan
f. Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja
g. Memiliki kesempatan mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan belajar
sepanjang hayat
h. Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam pelaksanaan tugas profesionalan
i. Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-hal yang berkaitan dengan tugas professional guru.
RANDAI
Randai, Sebuah Kesenian Daerah Dari Minangkabau
Randai merupakan suatu teater tradisi yang bersifat kerakyatan yang terdapat di daerah Minangkabau, Sumatera Barat. Sampai saat ini, Randai masih hidup dan bahkan berkembang serta masih digemari oleh masyarakatnya, terutama di daerah pedesaan atau di kampung-kampung. Menurut pembagian daerah di Minang disebut Negari.Teater tradisi bertolak dari sastra lisan, begitu juga Randai bertolak dari sastra lisan yang disebut: Kaba (dapat diartikan ”cerita”) BAKABA artinya bercerita. Ada dua unsur pokok yang menjadi unsur Randai:
PERTAMA, unsur penceritaan, yang diceritakan adalah kaba, dan dipaparkan/disampaikan lewat gurindam, dendang dan lagu, yang sering diiringi oleh alat musik tradisional Minang, yaitu: salung, rebab, bansi, rebana, atau yang lainnya.
KEDUA, unsur laku dan gerak atau tari, yang dibawakan melalui gelombang. Gerak tari yang digunakan bertolak dari gerak-gerak silat tradisi Minangkabau,
dengan berbagai variasinya dalam kaitannya dengan gaya silat di masing-masing daerah.
Meskipun pada dasarnya budaya yang menopang termasuk kelompok budaya etnis ”melayu”, namun budaya Minang lebih terlihat spesifiknya dibanding dengan teater tradisi lainnya di daerah Sumatra pada umumnya. Terutama sekali sangat terasa bahwa tarian Minang yang bersumber dari silat Minang, gerak-geraknya sangat spesifik. Berbeda dengan tarian ”melayu” pada umumnya.
Kehidupan budaya masyarakat minagkabau, dapat tercermin dari pertunjukkan Randai, baik dialog yang diucapkan yang penuh dengan pantun dan syair serta prosa liris yang berupa untaian bait yang masing-masing bait umumnya terdiri dari empat baris, dua baris berisi sampiran, sedangkan dua lainnya berisi maksud yang sebenarnya. Dalam pertunjukkan Randai hal itu meskipun tidak terlalu ketat namun masih terasa bahwa mereka menyadari perlunya bait-bait tersebut untuk menjaga irama-irama pertunjukkan agar sesuai dengan gurindam dan dendang yang ada.
Karena sifatnya yang liris, yang terikat dengan jumlah suku kata dan adanya sajak, syair, pantun, maka kaba selalu didendangkan. Didalam Randai bagian-bagian cerita yang didendangkan inilah yang disebut gurindam. Gurindam dan tari yang bersumber dari gerak silat inilah yang menjadi ciri khas Randai sebagai Teater Tradisi Minang.
Cerita yang dimainkan umumnya dari kaba yang ada, yang merupakan bentuk sastra lisan di Minangkabau yang terkenal. Kaba-kaba yang populer umumnya cerita yang dihidangkan sudah dikenal oleh masyarakatnya, bahkan grup Randai sering memakai nama cerita, misalnya Grup Randai Magek Manadin, Grup Randai Anggun Nan Tongga, Grup Randai Rambun Pamenan, dan Grup Randai Gadih Rantin. Padahal semua itu adalah cerita-cerita yang populer dan digemari oleh rakyat Minang. Cerita Rakyat, dongeng, legenda, dan lain sebagainya.
Pertunjukkan Randai umumnya dilakukan di alam terbuka, dalam bentuk arena dan tidak memakai panggung. Rakyat penonton dan pertunjukkan menjadi satu.
Pertunjukkan Randai tidak memakai dekor, dan tidak ada batas antara pemain, penonton dan pemain musik. Karena terasa sangat akrab, mereka tahan menonton dari jam delapan malam sampai subuh pagi.
Randai tumbuh benar-benar dalam lingkungan masyarakat kebanyakan, karena dalam struktur masyarakat Minang tidak membedakan golongan dalam masyarakat yang ada. Randai sekaligus menggambarkan kehidupan masyarakat sehari-hari. Sesuai dengan petatah-petitih Minangkabau yang berbunyi: ”Kesenian Minang Mambusek dari Bumi dan Manitik Dari langik”.
Randai merupakan suatu teater tradisi yang bersifat kerakyatan
yang terdapat di daerah Minangkabau, Sumatera Barat. Sampai saat ini,
Randai masih hidup dan bahkan berkembang serta masih digemari oleh
masyarakatnya, terutama di daerah pedesaan atau di kampung-kampung.
Menurut pembagian daerah di Minang disebut Negari.
Teater tradisi bertolak dari sastra lisan, begitu juga Randai bertolak dari sastra lisan yang disebut: Kaba (dapat diartikan ”cerita”) BAKABA artinya bercerita. Ada dua unsur pokok yang menjadi unsur Randai:
PERTAMA, unsur penceritaan, yang diceritakan adalah kaba, dan dipaparkan/disampaikan lewat gurindam, dendang dan lagu, yang sering diiringi oleh alat musik tradisional Minang, yaitu: salung, rebab, bansi, rebana, atau yang lainnya.
KEDUA, unsur laku dan gerak atau tari, yang dibawakan melalui gelombang. Gerak tari yang digunakan bertolak dari gerak-gerak silat tradisi Minangkabau,
dengan berbagai variasinya dalam kaitannya dengan gaya silat di masing-masing daerah.
Meskipun pada dasarnya budaya yang menopang termasuk kelompok budaya etnis ”melayu”, namun budaya Minang lebih terlihat spesifiknya dibanding dengan teater tradisi lainnya di daerah Sumatra pada umumnya. Terutama sekali sangat terasa bahwa tarian Minang yang bersumber dari silat Minang, gerak-geraknya sangat spesifik. Berbeda dengan tarian ”melayu” pada umumnya.
Kehidupan budaya masyarakat minagkabau, dapat tercermin dari pertunjukkan Randai, baik dialog yang diucapkan yang penuh dengan pantun dan syair serta prosa liris yang berupa untaian bait yang masing-masing bait umumnya terdiri dari empat baris, dua baris berisi sampiran, sedangkan dua lainnya berisi maksud yang sebenarnya. Dalam pertunjukkan Randai hal itu meskipun tidak terlalu ketat namun masih terasa bahwa mereka menyadari perlunya bait-bait tersebut untuk menjaga irama-irama pertunjukkan agar sesuai dengan gurindam dan dendang yang ada.
Karena sifatnya yang liris, yang terikat dengan jumlah suku kata dan adanya sajak, syair, pantun, maka kaba selalu didendangkan. Didalam Randai bagian-bagian cerita yang didendangkan inilah yang disebut gurindam. Gurindam dan tari yang bersumber dari gerak silat inilah yang menjadi ciri khas Randai sebagai Teater Tradisi Minang.
Cerita yang dimainkan umumnya dari kaba yang ada, yang merupakan bentuk sastra lisan di Minangkabau yang terkenal. Kaba-kaba yang populer umumnya cerita yang dihidangkan sudah dikenal oleh masyarakatnya, bahkan grup Randai sering memakai nama cerita, misalnya Grup Randai Magek Manadin, Grup Randai Anggun Nan Tongga, Grup Randai Rambun Pamenan, dan Grup Randai Gadih Rantin. Padahal semua itu adalah cerita-cerita yang populer dan digemari oleh rakyat Minang. Cerita Rakyat, dongeng, legenda, dan lain sebagainya.
Pertunjukkan Randai umumnya dilakukan di alam terbuka, dalam bentuk arena dan tidak memakai panggung. Rakyat penonton dan pertunjukkan menjadi satu.
Pertunjukkan Randai tidak memakai dekor, dan tidak ada batas antara pemain, penonton dan pemain musik. Karena terasa sangat akrab, mereka tahan menonton dari jam delapan malam sampai subuh pagi.
Randai tumbuh benar-benar dalam lingkungan masyarakat kebanyakan, karena dalam struktur masyarakat Minang tidak membedakan golongan dalam masyarakat yang ada. Randai sekaligus menggambarkan kehidupan masyarakat sehari-hari. Sesuai dengan petatah-petitih Minangkabau yang berbunyi: ”Kesenian Minang Mambusek dari Bumi dan Manitik Dari langik”.
Teater tradisi bertolak dari sastra lisan, begitu juga Randai bertolak dari sastra lisan yang disebut: Kaba (dapat diartikan ”cerita”) BAKABA artinya bercerita. Ada dua unsur pokok yang menjadi unsur Randai:
PERTAMA, unsur penceritaan, yang diceritakan adalah kaba, dan dipaparkan/disampaikan lewat gurindam, dendang dan lagu, yang sering diiringi oleh alat musik tradisional Minang, yaitu: salung, rebab, bansi, rebana, atau yang lainnya.
KEDUA, unsur laku dan gerak atau tari, yang dibawakan melalui gelombang. Gerak tari yang digunakan bertolak dari gerak-gerak silat tradisi Minangkabau,
dengan berbagai variasinya dalam kaitannya dengan gaya silat di masing-masing daerah.
Meskipun pada dasarnya budaya yang menopang termasuk kelompok budaya etnis ”melayu”, namun budaya Minang lebih terlihat spesifiknya dibanding dengan teater tradisi lainnya di daerah Sumatra pada umumnya. Terutama sekali sangat terasa bahwa tarian Minang yang bersumber dari silat Minang, gerak-geraknya sangat spesifik. Berbeda dengan tarian ”melayu” pada umumnya.
Kehidupan budaya masyarakat minagkabau, dapat tercermin dari pertunjukkan Randai, baik dialog yang diucapkan yang penuh dengan pantun dan syair serta prosa liris yang berupa untaian bait yang masing-masing bait umumnya terdiri dari empat baris, dua baris berisi sampiran, sedangkan dua lainnya berisi maksud yang sebenarnya. Dalam pertunjukkan Randai hal itu meskipun tidak terlalu ketat namun masih terasa bahwa mereka menyadari perlunya bait-bait tersebut untuk menjaga irama-irama pertunjukkan agar sesuai dengan gurindam dan dendang yang ada.
Karena sifatnya yang liris, yang terikat dengan jumlah suku kata dan adanya sajak, syair, pantun, maka kaba selalu didendangkan. Didalam Randai bagian-bagian cerita yang didendangkan inilah yang disebut gurindam. Gurindam dan tari yang bersumber dari gerak silat inilah yang menjadi ciri khas Randai sebagai Teater Tradisi Minang.
Cerita yang dimainkan umumnya dari kaba yang ada, yang merupakan bentuk sastra lisan di Minangkabau yang terkenal. Kaba-kaba yang populer umumnya cerita yang dihidangkan sudah dikenal oleh masyarakatnya, bahkan grup Randai sering memakai nama cerita, misalnya Grup Randai Magek Manadin, Grup Randai Anggun Nan Tongga, Grup Randai Rambun Pamenan, dan Grup Randai Gadih Rantin. Padahal semua itu adalah cerita-cerita yang populer dan digemari oleh rakyat Minang. Cerita Rakyat, dongeng, legenda, dan lain sebagainya.
Pertunjukkan Randai umumnya dilakukan di alam terbuka, dalam bentuk arena dan tidak memakai panggung. Rakyat penonton dan pertunjukkan menjadi satu.
Pertunjukkan Randai tidak memakai dekor, dan tidak ada batas antara pemain, penonton dan pemain musik. Karena terasa sangat akrab, mereka tahan menonton dari jam delapan malam sampai subuh pagi.
Randai tumbuh benar-benar dalam lingkungan masyarakat kebanyakan, karena dalam struktur masyarakat Minang tidak membedakan golongan dalam masyarakat yang ada. Randai sekaligus menggambarkan kehidupan masyarakat sehari-hari. Sesuai dengan petatah-petitih Minangkabau yang berbunyi: ”Kesenian Minang Mambusek dari Bumi dan Manitik Dari langik”.
Sabtu, 21 Maret 2015
Talempong, Alat Musik Tradisional Minangkabau
Talempong
alat musik pukul tradisional khas Minangkabau, Sumatera Barat.
Talempong
merupakan seperangkat alat musik yang terdiri dari beberapa gong kecil.
Alat musik tradisional ini, bentuknya sama dengan bonang khas Jawa dalam
perangkat gamelan. Talempong
terbuat dari kuningan dan ada juga yang terbuat dari kayu dan batu. Tetapi saat ini Talempong
banyak yang terbuat dari kuningan.Talempong berbentuk lingkarangan dengan diameter 15-17,5 meter. Pada bagian bawahnya berlubang sedangkan pada bagian atasnya terdapat bundaran yang menonjol berdiameter 5 sentimeter sebagai tempat untuk dipukul. Bunyi alat musik ini dihasilkan dari sepasang kayu yang dipukulkan pada permukaannya. Talempong memiliki bunyi nada yang berbeda-beda, mulai dari “do” hingga “si”.
O ya, ada dua cara untuk memainkan alat musik tradisional Talempong , yaitu Talempong duduak dan Talempong pacik. Talempong duduak dimainkan sambil duduk dan Talempong diletakkan di tempat penyangga khusus. Sementara Telempong pacik dimainkan dengan cara berdiri dan pemainnya memegang 2 sampai 3 Talempong sekaligus.
Demikian sedikit informasi tentang salah satu alat musik yang ada di sumatera barat
( Minang Kabau ) Mudah2n Bermamfaat.. salam seni
Kurang nya minat generasi muda dalam mempelajari musik tradisi
Penulis :
MAS’UD ABID,
S.Pd
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di zaman sekarang kebanyakan remaja tidak peduli
dengan kebudayaannya masing-masing. Mereka lebih memilih mempelajari tarian
modern (Modern Dance), bahkan bergaya hidup ke barat-baratan. Padahal bila
sampai kebudayaan kita hilang,kita sudah tidak mempunyai ciri khas tersendiri
dari daerah kita.
Di samping kurangnya kesadaran dari kita, kita
juga kurang peduli dengan kebudayaan yang kita punya. Padahal kalau kita
kembangkan serta melestarikannya kita akan menjadi bangsa yang penuh warna.
Kita sudah memiliki ragam budaya,bahasa,dll. Tetapi mengapa kita tidak sadar
akan itu semua.
Mari kita bangun daerah kita tercinta demi kemajuan yang
lebih baik, sebelum terlambat atau saksikan kebudayaan kita punah tanpa bekas
dan hanya jadi cerita legenda belaka yang nantinya juga akan terhapus dari
memori anak cucu kita nanti atas nama moderenitas dan kemajuan zaman.
1.2 Rumusan Masalah
Ø Apa yang dimaksud
dengan Musik Tradisional ?
Ø Musik Tradisional harus di bela ?
Ø Bagaimana sikap remaja
saat ini terhadap Kesenian Musik Tradisional ?
Ø siapa yang harus bertanggung jawab atas kurang nya
minat generasi muda ini ?
1.3 Maksud dan Tujuan
Berdasarkan latar belakang yang telah saya kemukakan saya membuat makalah
mengenai “Kurangnya Minat Generasi
Muda Mempelajari Musik Tradisional”
karena saya ingin memberi ilmu serta pengetahuan agar remaja Kita lebih
mengenal kesenian Musik tradisional . Selain itu kita juga dapat membantu
pemerintah untuk mendorong dan memotivasi remaja untuk mulai mengenal budaya
bangsa sendiri,karena remaja merupakan generasi penerus dan aset bangsa.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Musik Tradisional
Musik tradisional adalah
Musik yang hidup dimasyarakat secara turun temurun, yang menjadi cirikhas
daerah tertentu dan dipertahankan sebagai sarana hiburan.
Tradisional adalah aksi dan tingkah laku yang keluar alamiah karena
kebutuhan dari nenek moyang yang terdahulu. Tradisi adalah bagian dari Tradisional namun bisa musnah karena ketidak adanya
ingin tahu untuk mengikuti tradisi tersebut.
2.2 Seni Musik Tradisional Perlu di Bela
Kesenian daerah masih sangat rentan posisinya
untuk bersaing dengan kesenian asing sehingga
perlu suatu pembelaan untuk melindungi eksistensinya di tengah arus globalisasi
yang semakin mempersempit ruang gerak kesenian daerah kesenian tersebut.
Meskipun bukan usaha yang mudah, namun kata seorang
peneliti budaya, Edi Sedyawati, Kesenian daerah memang sangat membutuhkan
pembelaan dari pihak-pihak terkait . Hal itu juga harus di letakan dalam target
utama setiap program yang akan di lakukan. “Kesenian daerah perlu di beri
ruang gerak yang luas dalam penyajianagar dapat leluasa dalam berekspresi dalam
menciptakan keindahan seni demi menarik perhatian konsumen.” Katanya dalam
saresahan dan curah pendapat pelestarian seni tradisional
Menkokesra,Jakarta,Selasa (21/7).
Kesenian daerah semakin jauh diminati konsumen, jika di banding dengan
kesenian-kesenian asing. contoh banyaknya sinetron serta
tayangan-tayangan lain di media yang jauh dari budaya masyarakat Indonesia.
Industri
budaya perlu di arahkan secara tegas dan serius untuk menangani proyek-proyek
kesenian daerah agar mampu “menjual” seni tradisional dan semakin di
gemari masyarakat. Hal yang tidak kalah penting lanjutnya, adalah yang
berkaitan dengan penyebaran informasi tentang kelebihan kesenian daerah
terhadap konsumen. “Pengenalan terhadap berbagai ragam seni daerah harus di
sebarluaskan jangan hanya di satu tempat yaitu asal kesenian itu muncul, tetapi
juga di seluruh penjuru tanah air agar masyarakat dapat lebih mengenal
seni-seni budaya yang ada di seluruh negeri.
2.3 Bagaimana Sikap Remaja Saat Ini Terhadap
Kesenian Tradisional?
Yang seharusnya menjadi bahan perenungan adalah kenapa remaja yang di salahkan jika
tidak tertarik pada kesenian tradisional jika sistemnya sudah jelas, tentu
remaja pun ada saja yang tertarik mempelajari kesenian tradisional. Apapun
motivasinya.
Para remaja saat ini cenderung menyukai sampai
meniru kebudayaan luar. Adanya fasilitas seperti internet, televisi, radio,
majalah yang banyak menampilkan kebudayaan asing, membuat para remaja tidak
dapat membendung rasa keingintahuan mereka untuk mencoba dan meniru kebudayaan asing tersebut. Sehingga kebudayaan
lokal menjadi tidak mereka sukai, dan mereka cenderung menganggap kebudayaan
lokal sebagai kebudayaan kuno atau ketinggalan jaman, sedangkan kebudayaan
asing mereka anggap sebagai kebudayaan yang modern & maju.
Kebudayaan luar itu seharusnya di sikapi dengan
cermat, apakah kebudayaan asing ini bertentangan dengan kebudayaan lokal atau
tidak, bukan langsung diterima begitu saja. Jika tidak bertentangan dengan lokal
kita bisa mengolah kebudayaan asing tersebut dengan kebudayaan lokal, dan
menciptakan suatu perpaduan yang unik sehingga para remaja tidak merasa bosan
dengan kebudayaan lokal.
2.4.Siapa yang harus bertanggung jawab
atas kurang nya minat generasi muda ?
Memang tidak ada yang mau dipersalah kan, begitu pun juga para generasi
muda kita. Hal terpenting pada saat ini untuk kita lakukan baik itu pemerintah
, para pendidik yang terkait dalam hal ini maupun orang tua, adalah mencari
solusi yang tepat untuk melestarikan budaya kita yang sangat takternilai
harganya ini.
Pemerintah terkait selama ini
mungkin kurang dalam menumbuhkan rasa kepada masyarakat bahwa budaya musik tradisional
kita harus kita lestarikan bersama karena musik tradisional adalah salah satu
kekayaan budaya dan tentunya cerminan masyarakat itu sendiri, dan juga kurang nya
dalam mempromosikan musik tradisional kepada masyarakat luar.
Bagi kita para pendidik seharusnya lebih mengenalkan dan mengajarkan kepada peserta didik apa itu musik
tradisioanal, jangan hanya memberikan materi yang ada di buku ajar yang pasti
itu hanya lebih banyak mempelajari tentang teori nya saja, alangkah baik nya
kalau kita para pendidik lebih kreatif dan inovatif di dalam memberikan materi
musik tradisional tersebut.
Kontrol dalam rumah tangga yaitu orang tua seharus nya lebih fokus lagi
dalam melakukan funsi kontrol nya, karena pada zaman sekarang yang sudah sangat
maju segala hal bisa di dapatkan melalui internet baik itu hal negatif maupun
hal fositif, hal ini hanya bisa dikontrol dari dalam rumah tangga, sehingga
sangat di harap kan peran lebih dari orang tua.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kebudayaan daerah merupakan kesenian tradisional yang di miliki oleh setiap
daerah, maupun suku yang ada di Indonesia. Kebudayaan daerah yang di miliki
Indonesia merupakan sebuah aset mahal dan berharga nilainya, karena kebuyaan
lokal yang di miliki Indonesia memiliki ciri dan identitas yang berfungsi
sebagai pemerkaya dan pemersatu keragaman kebudayaan yang ada di Indonesia
dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika.
Namun dalam usaha memperkokoh ketahanan bangsa banyak sekali tantangan
zaman dan pencegahan pencurian-pencurian hasil kebudayaan oleh negara lain,
serta pemberian motivasi terhadap para pemuda untuk ikut dalam memperkokoh
ketahanan bangsa melalui kebudayaan daerah.
3.2 Saran
Dalam usaha memperkokoh ketahanan bangsa Indonesia dengan kebudayaan
daerah. Para warga masyarakat terutama para pemudanya di wajibkan untuk ikut
berperan serta dalam pelestarian kebudayaan daerah, namun bukan hanya
masyarakat saja yang di beban dalam hal ini para pemerintah pun di harapkan
dapat tanggap dan ikut berperan serta dalam pelestarian budaya daerah agar
tidak di klaim oleh negara lain.
Mempromosikan kebudayaan lokal yang di miliki Indonesia melalui media
cetak, maupun elektronik ke berbagai wilayah yang ada di Indonesia maupun ke
berbagai negara luar di dunia sangat di harapkan untuk ikut dan berperan serta
membantu pemerintah untuk memperkokoh ketahanan bangsa.
Yang paling penting bagi kita para pendidik khusus nya yang berkaitan
dengan seni musik tradisional ini adalah mengenalkan dan mengajarkan kepada
anak didik kita apa itu musik tradisional, tentunya dengan cara yang menarik.
Menarik bagai mana caranya? Salah satu contoh, penulis sudah menerapkan
disekolah dengan cara mengkolaborasikan musik moderen dengan musik tradisional
dengan sajian yang menarik, pembaca bisa melihat dan mendengarkan video dan mp3
musik nya yang penulis lampirkan di dalam karya tulis ini.
Penulis yakin tekat yang kuat dari kita para pendidik dengan bentuk
penyajian yang sederhana tapi menarik, akan berdampak baik bagi para generasi
muda kita dan tentu nya untuk Negara tercinta kita ini.
Langganan:
Postingan (Atom)